Dan Ashworth, yang baru saja menjabat sebagai Direktur Olahraga Manchester United (MU) pada 1 Juli 2024, mundur Setelah Lima Bulan di MU.
Keputusan ini datang setelah kekalahan tim dari Nottingham Forest dalam pertandingan yang berlangsung pada 8 Desember 2024, yang membuat United terjebak di posisi ke-13 dalam klasemen Premier League. Berikut ini GOAL SCOLLEGE akan mengeksplorasi latar belakang Dan Ashworth, tantangan yang dihadapinya selama menjabat, dampak mundur nya dirinya bagi klub, dan langkah selanjutnya yang mungkin diambil oleh Manchester United.
Latar Belakang Dan Ashworth
Dan Ashworth, lahir pada 6 Maret 1971, memiliki pengalaman panjang dalam dunia sepak bola, mulai dari sebagai pemain hingga menjabat di posisi kepemimpinan. Dia memulai karier profesionalnya di Norwich City sebelum beralih ke non-liga dengan Eastbourne Town dan Wisbech Town.
Setelah pensiun sebagai pemain, Ashworth beralih ke peran manajerial di akademi sepak bola, termasuk sebagai Direktur Akademi di Peterborough United dan Cambridge United.
Ashworth kemudian menjabat sebagai Direktur Teknik di West Bromwich Albion sebelum bergabung dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris sebagai Direktur Pengembangan Elite pada tahun 2012.
Di sini, dia memainkan peranan penting dalam pengembangan program Inggris yang sukses, yang membawa tim nasional meraih kemenangan di level U-17 dan U-20. Pada tahun 2019, Ashworth diangkat sebagai Direktur Teknik di Brighton & Hove Albion, di mana dia sukses mendatangkan sejumlah pemain berbakat dan membantu klub mencapai prestasi terbaik di Premier League.
Setelah keberhasilan di Brighton dan Newcastle, Manchester United memilih Ashworth untuk memimpin revamp di klub, yang diharapkan bisa membawa perubahan positif setelah periode yang sulit di bawah manajemen sebelumnya.
Pada bulan Februari 2024, Ashworth dinyatakan ditunjuk dan memulai tugasnya di Old Trafford setelah masa cuti panjang dari Newcastle. Harapan besar ditempatkan padanya untuk mengatasi masalah perekrutan tim, yang dianggap berantakan dan tidak terarah selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Kylian Mbappe Sulit Terima Peran Sebagai Pemain Biasa di Real Madrid
Lokasi Masalah dan Tantangan
Setelah bergabung, Ashworth langsung menghadapi tantangan besar, termasuk upaya memperbaiki performa tim yang telah menurun.
Pada musim panas 2024, Manchester United menggunakan anggaran transfer yang signifikan, mencapai sekitar £200 juta, untuk mendatangkan berbagai pemain baru seperti Matthijs de Ligt, Manuel Ugarte, dan Leny Yoro. Keputusan ini diambil dengan harapan bisa membangun kembali skuad yang kompetitif.
Namun, kendala utama datang dari dalam struktur manajemen klub. Ashworth dilaporkan merasa terpinggirkan dari pengambilan keputusan penting, khususnya saat mendiskusikan masa depan pelatih Erik ten Hag, yang bertahan di klub pada musim panas 2024 meski banyak desakan untuk memecatnya. Tuntutan untuk mempertahankan Ten Hag dikritik setelah klub mendapati diri terjebak di posisi bawah klasemen.
Setelah pertandingan melawan Nottingham Forest, di mana tim mengalami kekalahan yang mengundang banyak kritik, situasi di dalam klub menjadi semakin tegang. Pertemuan antara Ashworth dan CEO Omar Berrada, yang dihadiri oleh Sir Jim Ratcliffe, melahirkan keputusan untuk memutuskan hubungan kerja. Meskipun pernyataan resmi klub menegaskan bahwa itu adalah kesepakatan bersama.
Apa yang Menyebabkan Pengunduran Diri?
Pengunduran diri Ashworth tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, hubungan kerjanya dengan anggota manajemen lainnya, terutama CEO Berrada dan Sir Jim Ratcliffe, tampak tidak harmonis. Sumber internal menyebutkan bahwa Ashworth merasa tidak mendapakan dukungan yang cukup dan bahwa berbagai keputusan penting sering kali diambil tanpa masukan darinya.
Kedua, laporan menyebutkan bahwa pengangkatan Ruben Amorim sebagai pelatih baru setelah pemecatan Ten Hag menjadi titik balik bagi Ashworth. Dia lebih memilih pelatih lokal seperti Gareth Southgate, yang merupakan mantan bos timnas Inggris dan memiliki pengalaman di kancah internasional. Konflik visi antara Ashworth dan kepemimpinan yang baru merupakan faktor signifikan yang berkontribusi pada keputusannya untuk meninggalkan klub.
Kontradiksi ini mengakibatkan frustrasi yang mendalam bagi Ashworth, yang pada akhirnya memengaruhi keyakinannya terhadap arah klub dan perannya di dalamnya, mendorongnya untuk mengambil langkah mundur demi kepentingan pribadi dan profesional.
Dampak Pengunduran Diri Terhadap Manchester United
Dampak dari pengunduran diri Ashworth terhadap Manchester United sangatlah signifikan. Pertama, dengan kepergiannya, klub harus menghadapi tantangan baru dalam mencari pengganti yang mampu mengembalikan stabilitas. Penunjukan Ashworth sebelumnya diharapkan dapat memberikan keleluasaan kepada klub untuk menjalani strategi jangka panjang, tetapi sekarang semuanya memerlukan penyesuaian kembali.
Dari sisi keuangan, biaya yang dikeluarkan untuk membayar kesepakatan dengan Newcastle diperkirakan mencapai antara £2 juta dan £3 juta. Menjadi lebih menyakitkan ketika ditambahkan pada kerugian dari pemecatan Ten Hag. Ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai keterbukaan manajemen dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya.
Selanjutnya, pengunduran diri Ashworth menunjukkan ketidakpastian yang melanda Manchester United. Untuk klub yang seharusnya berada dalam jalur perbaikan. Situasi ini menciptakan keraguan di kalangan penggemar dan analis tentang arah yang akan ditempuh. Apakah klub akan mampu mengembalikan reputasinya sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Ataukah ia akan tergerus dalam ketidakpastian yang berkepanjangan?
Langkah Selanjutnya untuk Manchester United
Setelah pengunduran diri Ashworth, Manchester United harus segera memikirkan langkah selanjutnya. Menemukan pengganti yang berpengalaman dan mampu menyatukan visi baru bagi klub adalah langkah krusial agar bisa kembali ke jalur kemenangan. Kesuksesan sebelumnya telah dibangun di atas fondasi yang kuat. Untuk membangkitkan kembali semangat itu, klub perlu melakukan pencarian yang teliti.
Klub mungkin juga perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap strategi transfer mereka. Dengan pelatih baru Ruben Amorim, akan ada kebutuhan untuk merekrut pemain yang sesuai dengan filosofi permainan dan gaya yang ingin diterapkan. Hal ini akan memerlukan komunikasi yang baik antara pelatih, manajemen, dan tim scouting agar semua bersinergi dengan baik.
Selanjutnya, Manchester United mungkin perlu memperkuat komunikasi internal. Menyusun struktur manajerial yang lebih jelas untuk menghindari permasalahan di masa depan. Menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung. Membawa transparansi dalam pengambilan keputusan akan sangat penting bagi setiap orang yang bekerja untuk klub.
Kesimpulan
Dan Ashworth’s pengunduran diri dari jabatan Direktur Olahraga di Manchester United hanya setelah lima bulan menjabat. Ini menunjukkan tantangan yang menerpa klub dalam menghadapi masa transisi. Dengan tantangan internal dan eksternal yang dihadapi. Langkah ke depan bagi Manchester United akan sangat krusial untuk memulihkan citra dan performa mereka di kancah sepak bola dunia.
Saat klub berupaya untuk bangkit dari keterpurukan, kejelasan visi, dukungan daripada setiap elemen organisasi. Serta pencarian pemain yang tepat adalah beberapa kunci yang harus diperhatikan. Proses peralihan ini akan sangat penting dalam menentukan masa depan Manchester United dan arah yang diambil ke depannya. Apakah akan kembali ke puncak atau terpuruk lebih dalam ke dalam ketidakpastian. Pantau terus informasi seputaran sepak bola seperti Dan Ashworth yang mundur setelah lima Bulan menjabat di MU, agar kamu tidak ketinggalan informasi menarik lainnya