Marcus Thuram Sebut Lamine Yamal Bukan yang Terbaik di Dunia

Bagikan

Marcus Thuram, penyerang Inter Milan, membuat pernyataan mengejutkan usai laga imbang 3-3 melawan Barcelona di semifinal Liga Champions. Ia dengan tegas sebut bahwa Lamine Yamal bukanlah pemain terbaik di dunia saat ini, meskipun penampilan gemilang pemain 17 tahun tersebut. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

Marcus-Thuram-Sebut-Lamine-Yamal-Bukan-yang-Terbaik-di-Dunia_11zon

“Pemain terbaik dunia adalah Prancis. Dan yang kedua juga Prancis—Ousmane dan Kylian. Yamal mungkin yang ketiga,” ujar Thuram kepada Canal Plus. Pernyataan ini kontras dengan pujian pelatih Inter, Simone Inzaghi, yang menyebut Yamal sebagai “fenomena yang lahir setiap 50 tahun” setelah melihat aksinya mencetak gol spektakuler.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Thuram sendiri tampil impresif dengan membuka skor hanya dalam 30 detik, membuktikan kualitasnya sebagai salah satu penyerang terbaik Eropa musim ini. Namun, komentarnya tentang Yamal justru menjadi sorotan utama pasca-pertandingan.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Yamal vs Duo Prancis Siapa yang Lebih Unggul?

Lamine Yamal telah menjadi sensasi dunia sepak bola musim ini. Di usia 17 tahun, ia sudah mencatatkan 15 gol dan 24 assist di semua kompetisi, serta membantu Spanyol memenangkan Kejuaraan Eropa. Penampilannya melawan Inter semakin mengukuhkan reputasinya sebagai bintang masa depan.

Di sisi lain, Ousmane Dembwle sedang menikmati musim terbaiknya bersama PSG dengan 33 gol sepanjang musim. Ini termasuk gol kemenangan melawan Arsenal di semifinal Liga Champions. Sementara Kylian Mbappe, meski harus beradaptasi dengan Real Madrid, tetap produktif dengan 34 gol.

Thuram tampaknya lebih menghargai konsistensi dan pengalaman Dembele serta Mbappe dibandingkan potensi Yamal yang masih terus berkembang. Namun, statistik Yamal yang luar biasa untuk usianya sulit diabaikan.

Baca Juga: Bayern Gercep Beli Florian Wirtz, Lewati Real Madrid & Man City

Reaksi Dunia Sepak Bola atas Komentar Thuram

Reaksi-Dunia-Sepak-Bola-atas-Komentar-Thuram._11zonReaksi-Dunia-Sepak-Bola-atas-Komentar-Thuram._11zon

Komentar Thuram langsung memicu perdebatan di media sosial dan kalangan pengamat sepak bola. Banyak yang berpendapat bahwa Yamal memang belum mencapai level Mbappe atau Dembele, tetapi potensinya jauh lebih besar mengingat usianya yang masih sangat muda.

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, sebelumnya memuji Yamal sebagai “jenius” dan pemain yang sangat langka. Sementara itu, fans Barcelona membela Yamal dengan menunjukkan kontribusinya yang besar bagi tim, termasuk dalam laga melawan Inter.

Pertanyaan besarnya adalah apakah Yamal bisa terus berkembang dan suatu hari nanti menggeser dominasi pemain Prancis tersebut. Selain itu atau justru Thuram benar bahwa pengalaman dan kematangan masih menjadi faktor penentu.

Tantangan Leg Kedua dan Masa Depan Yamal

Persaingan antara Yamal dan duo Prancis ini akan terus berlanjut, terutama jika Barcelona lolos ke final Liga Champions untuk menghadapi PSG. Laga leg kedua di San Siro akan menjadi ujian nyata apakah Yamal bisa membungkam kritik dengan performa gemilang.

Bagi Thuram, fokusnya adalah memastikan Inter melaju ke final, sambil membuktikan bahwa penilaiannya tentang hierarki pemain terbaik dunia memang akurat. Sementara Yamal memiliki kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk menjadi yang terbaik.

Satu hal yang pasti, perdebatan tentang siapa pemain terbaik dunia akan terus memanas, terutama jika Yamal terus mencetak sejarah di usia yang begitu muda. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalscollege.com.