Real Madrid mengalami kekalahan memalukan dengan skor 4-0 dari Paris Saint-Germain (PSG) dalam semifinal Piala Dunia Antarklub. Manajer Xabi Alonso mengakui bahwa perubahan taktik menjadi bumerang, terutama setelah memutuskan beralih dari formasi lima bek ke empat bek. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL SCOLLEGE.
Keputusan tersebut membuat lini belakang Madrid rapuh, terutama tanpa Dean Huijsen (skorsing) dan Trent Alexander-Arnold (cedera). PSG langsung memanfaatkan kelemahan ini dengan mencetak dua gol dalam sembilan menit pertama melalui Fabian Ruiz dan Ousmane Dembele.
Alonso mengakui kesalahan strateginya: “Kami tertinggal dua gol sejak awal dan tidak menemukan ritme permainan. Hari ini, kami benar-benar di bawah standar.”
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Ketidakefektifan Serangan Madrid
Selain pertahanan yang berantakan, lini serangan Real Madrid juga gagal memberikan ancaman berarti. Kylian Mbappé, yang kembali dari cedera, tidak mampu membawa pengaruh signifikan dalam pertandingan.
Madrid hanya menghasilkan satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan, menunjukkan betapa tidak berdayanya mereka menghadapi tekanan PSG. Alonso mengaku sempat berharap timnya bisa bangkit di babak kedua, namun perubahan pemain yang dilakukan pun tidak membawa perbedaan.
“Kami memiliki beberapa peluang, tapi tidak cukup untuk membalikkan keadaan. Ini pelajaran berharga untuk evaluasi ke depan,” ujar Alonso.
Baca Juga: Tolak Barcelona, Marcus Rashford Siap Merapat ke Bayern Munchen
Proses Rebuilding dan Persiapan Musim Depan
Meski kekalahan ini pahit, Alonso menegaskan bahwa Madrid sedang dalam proses membangun tim yang lebih solid. Ia menyebut musim depan sebagai “era baru” dengan pendekatan yang lebih matang.
Pelatih asal Spanyol itu juga tidak menutup kemungkinan adanya transfer pemain baru untuk memperkuat skuad. “Kami ingin membangun tim yang bermain sebagai satu kesatuan. Kekalahan ini menyakitkan, tapi kami harus belajar dan bangkit,” tegasnya.
Dengan beberapa pemain kunci yang masih cedera dan kebutuhan akan pendalaman skema permainan, Madrid diprediksi akan melakukan sejumlah perubahan besar dalam beberapa bulan mendatang.
Tantangan ke Depan dan Harapan Suporter
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Madrid, namun Alonso meminta kesabaran dari para pendukung. “Ini baru awal perjalanan kami. Butuh waktu untuk mencapai level terbaik,” ujarnya.
Fokus tim kini beralih ke persiapan musim 2025/2026, termasuk partisipasi dalam La Liga dan Liga Champions. Suporter berharap Alonso dapat membawa Madrid kembali ke jalur kemenangan dengan gaya permainan yang lebih terorganisir.
Meski hasil hari ini mengecewakan, optimisme tetap ada. Madrid memiliki sejarah bangkit dari keterpurukan, dan Alonso yakin timnya bisa kembali menjadi kompetitor tangguh di level Eropa. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalscollege.com.