Dengan kepergian manajer Ruben Amorim pada 11 November, siapa yang akan menjadi bintang besar di Sporting CP selanjutnya?
Dalam perjalanan Sporting CP untuk menemukan kembali ritme kemenangan, siapa di antara mereka yang akan muncul sebagai bintang besar dan menjadi tulang punggung tim di masa depan?
Dibawah ini GOAL SCOLLEGE akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!
Krisis Setelah Kepergian Ruben Amorim
Sporting CP menghadapi masa-masa sulit setelah manajer Ruben Amorim, yang membawa klub meraih dua gelar Primeira Liga dalam empat tahun, hijrah ke Manchester United pada 11 November.
“Kepergian Amorim meninggalkan celah besar di tim yang sempat bersinar,” ungkap pundit sepak bola. Di bawah kepemimpinannya, Sporting meraih 11 kemenangan berturut-turut sebelum ia pergi, namun setelah kepergiannya, klub ini terdegradasi ke posisi ketiga di klasemen, tertinggal satu poin dari rival utama, Benfica.
Setelah hanya delapan pertandingan melatih, Joao Pereira menjadi korban dari hasil buruk yang didapat Sporting. “Kami butuh perubahan,” komentar manajemen klub saat memecat Pereira dan menggantikannya dengan pelatih Rui Borges dari Vitoria.
Kini, Sporting harus menghadapi tantangan besar di liga domestik dan Liga Champions UEFA, di mana mereka terjebak di posisi grup yang tidak menguntungkan.
Dengan bursa transfer Januari yang akan segera dibuka, ketidakpastian melanda Sporting CP. “Beberapa klub papan atas akan mencoba meraih pemain bintang kami, terutama Manchester United yang membutuhkan pengganti cepat untuk skuat mereka,” kata seorang analis.
Di antara para pemain bintang Sporting, viktor Gyokeres menjadi sorotan utama. Dengan klausul pelepasan yang mencapai €100 juta, Gyokeres akan menjadi buruan panas di bursa transfer mendatang.
Geny Catamo: Potensi Bintang Baru
Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Geny Catamo, 23, yang berposisi sebagai bek sayap/pemain sayap. “Catamo adalah pemain yang fleksibel,” ujar pelatih tim muda Sporting. Di sistem 3-4-2-1 yang diterapkan oleh Amorim, Catamo dapat beradaptasi di kedua sisi lapangan. Meskipun baru bergabung dengan tim utama, permainannya yang mengesankan menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar untuk berkembang.
Di tahun 2024, Catamo telah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam menggiring bola secara progresif, dengan rata-rata lebih dari 5,3 dribel per 90 menit. “Ia memiliki kemampuan untuk membawa bola ke depan dan mengancam pertahanan lawan,” kata komentator.
Namun, dengan semua kelebihannya, Catamo perlu meningkatkan kemampuan bertahannya agar dapat bersaing di level tertinggi. Alasan United tertarik padanya adalah kemampuannya untuk menyerang sambil menyeimbangkan aspek bertahan.
“Jika ia bisa mengasah kemampuannya dalam bertahan, Catamo bisa menjadi salah satu bek sayap terbaik di Eropa,” ujar seorang scout yang memantau pertandingannya. Dengan semakin banyak klub yang menunjukkan minat, Catamo berpotensi menjadi salah satu pemain yang bisa memberi dampak besar di bursa transfer mendatang.
Geovany Quenda: Bintang Muda yang Bersinar
Tak kalah menarik, Geovany Quenda, pemain sayap sekaligus bek sayap berusia 17 tahun, telah mencuri perhatian banyak orang. “Saya tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan di tim utama secepat ini,” ungkap Quenda.
Debutnya yang dijanjikan di bawah tangan dingin Amorim membuat banyak pengamat yakin bahwa ia adalah bintang masa depan. Dengan kecepatan dan energi melimpah, Quenda telah menunjukan bakat alaminya sebagai seorang pemain.
Dalam perannya sebagai bek sayap, Quenda telah menunjukkan keahlian yang sangat baik untuk fase menyerang. Meskipun ia masih belajar aspek bertahan, antusiasmenya dan kemampuan menggiring bola sepertinya dapat membantunya menyesuaikan diri dengan tuntutan permainan.
“Dengan kecepatan yang mengesankan dan teknik menggiring bola yang baik, dia dapat menjadi ancaman besar bagi pertahanan lawan,” kata pelatihnya.
Meskipun saat ini ia baru mencetak satu gol, keterampilan menciptakan peluangnya sangat mengesankan, dengan rata-rata 4,5 aksi penciptaan tembakan per 90 menit.
“Saya percaya diri dengan kemampuan saya, dan saya ingin terus berkembang,” ungkap Quenda penuh semangat. Dengan bakatnya yang menjanjikan, ia bisa menjadi incaran banyak klub, terutama yang mencari pemain muda berbakat di bursa transfer mendatang.
Baca Juga: Jamie Redknapp Mengungkap Rahasia Kekuatan Liverpool yang Sulit Dihadang
Kemampuan Mumpuni Ousmane Diomande
Ousmane Diomande juga tak kalah menarik. Pemain bek tengah berusia 21 tahun ini telah menjadi bagian kunci dari tim utama sejak bergabung dengan Sporting dua tahun lalu.
“Saya ingin menjadi salah satu bek tengah terbaik di dunia,” harap Diomande. Dengan tinggi 6 kaki 3 inci, Diomande terkenal akan kekuatan dan ketangguhannya, serta kemampuan untuk membawa bola keluar dari pertahanan.
Sebagai pemain yang mampu bermain di berbagai posisi dalam trio bek, ia menunjukkan fleksibilitas yang membuatnya sangat berharga. Meski memiliki kemampuan bertahan yang solid, Diomande masih perlu meningkatkan fokus dan konsentrasi di lapangan.
“Terkadang saya terlalu santai, dan itu menyebabkan kesalahan,” akunya. Namun performanya yang cemerlang di kampanye musim lalu membuktikan bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi salah satu bek terkemuka di Eropa.
Keterampilan Diomande dalam membawa bola ke depan dan menciptakan ancaman dari belakang saat menyerang membuatnya menjadi sasaran menarik banyak klub. Dengan terus mengasah kemampuannya dan memperbaiki kekurangan, Diomande bisa mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bek tengah elit.
Kehebatan Morten Hjulmand
Gelandang bertahan Morten Hjulmand juga menjadi sorotan. Setelah kepergian Manuel Ugarte ke Paris Saint-Germain, “Hjulmand datang sebagai pengganti yang sempurna,” kata analisis sepak bola.
Tentu saja, harga transfernya yang hanya €19,5 juta tampaknya menjadi kesepakatan yang sangat baik bagi Sporting. Meskipun tidak seagresif Ugarte, Hjulmand fokus pada penguasaan bola dan peran distribusi dalam serangan.
Pemain internasional Denmark ini diketahui sangat baik dalam menjaga penguasaan bola dan membangun serangan dari posisi yang lebih dalam. “Saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam penguasaan permainan,” ungkap Hjulmand. Rata-rata 10 umpan progresif per 90 menit yang dimilikinya menunjukkan betapa baiknya ia dalam membangun serangan.
Dikenal sebagai pemimpin di lapangan, Hjulmand telah diangkat sebagai kapten tim. “Menjadi kapten adalah kehormatan besar, dan saya ingin membawa tim ini menuju kesuksesan,” tambahnya. Dengan karakter yang kuat dan kemampuan bermain yang cemerlang, Hjulmand berpotensi menjadi salah satu gelandang bertahan paling diandalkan di Eropa.
Goncalo Inacio: Bek Tengah yang Dapat Diandalkan
Tidak kalah hebat, Goncalo Inacio yang berusia 23 tahun juga menjadi sorotan. Meskipun banyak yang lebih menyoroti Diomande atau António Silva dari Benfica, Inacio menunjukkan permainan yang konsisten dan dapat diandalkan.
“Saya berusaha menjadi bek tengah yang solid bagi tim,” kata Inacio. Dengan pengalaman lebih dari 150 pertandingan kompetitif sejak bergabung dari akademi, ia tahu bagaimana menghadapi tekanan di level tertinggi.
Inacio terkenal dengan kemampuannya dalam membaca permainan, kemampuan mengumpan yang cerdas, dan ketenangannya dalam mengambil keputusan. “Saya menyukai proses membaca permainan dan mengambil posisi yang tepat,” ungkapnya. Ia juga merupakan bek kiri yang mampu memberikan umpan progresif yang membantu memulai serangan dari belakang.
Keterlibatannya dalam mencetak gol pun patut diperhatikan, dengan rata-rata mencetak tiga assist dari permainan terbuka musim lalu dan menunjukkan bahwa ia memiliki keahlian lebih dalam menyerang.
“Saya ingin menjadi pemain yang berkontribusi tidak hanya dalam bertahan tetapi juga dalam menciptakan peluang,” tambah Inacio. Dengan karakteristik dan keterampilan yang dapat diandalkan, ia akan menjadi pemain yang dicari banyak klub besar.
Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar Sepak Bola.