Frenkie de Jong menyampaikan pendapatnya tentang perbandingan yang sering dibuat antara rekan setimnya, Lamine Yamal, dan legenda klub, Lionel Messi.
De Jong menekankan bahwa Yamal tidak seharusnya dibandingkan dengan Messi karena pemain mana pun yang dibandingkan dengan Messi akan selalu tampak lebih rendah. Ikuti informasi menarik mengenai dunia olahraga sepak bola internasional yang telah kami rangkum untuk anda, di GOAL SCOLLEGE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Talenta Muda Lamine Yamal
Lamine Yamal telah mencuri perhatian dunia sepak bola dengan bakat luar biasanya di usia yang sangat muda. Sebagai seorang pemain sayap, ia telah menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam mengolah bola, visi bermain yang cerdas, serta kemampuan mencetak gol yang mumpuni. Di usia 17 tahun, Yamal telah menjadi bagian integral dari skuad Barcelona, menunjukkan kematangan dan kepercayaan diri yang melampaui usianya.
Penampilannya yang memukau tidak hanya memikat para penggemar, tetapi juga menarik perhatian para pengamat sepak bola yang mulai membandingkannya dengan legenda-legenda klub. Yamal bukan hanya sekadar talenta muda yang menjanjikan, ia adalah pemain yang telah membuktikan dirinya mampu bersaing di level tertinggi.
Kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribblingnya membuatnya menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan. Selain itu, Yamal juga memiliki umpan-umpan akurat dan kemampuan membaca permainan yang sangat baik, membuatnya menjadi aset berharga dalam membangun serangan Barcelona. Dengan kombinasi atribut teknis dan taktis yang lengkap, Yamal memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.
Perbandingan Dengan Lionel Messi
Lamine Yamal, pemain muda berbakat dari Barcelona, sering dibandingkan dengan legenda klub, Lionel Messi. Perbandingan ini muncul karena Yamal menunjukkan potensi besar di usia muda, mirip dengan bagaimana Messi muncul sebagai bintang di Barcelona. Namun, perbandingan semacam itu dapat menimbulkan tekanan yang tidak perlu pada pemain muda dan dapat menghambat perkembangan mereka.
Ada beberapa faktor yang membuat perbandingan antara Yamal dan Messi kurang tepat. Pertama, Messi dianggap sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah sepak bola, dengan pencapaian yang luar biasa dan dampak yang tak tertandingi.
Setiap pemain yang dibandingkan dengan Messi akan selalu terlihat lebih rendah karena standar yang sangat tinggi yang telah ditetapkan oleh legenda Argentina itu. Kedua, Yamal masih dalam tahap awal karirnya dan masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.
Baca Juga: Timnas Indonesia Garuda Siap Melaju Bersama Pelatih Baru: Era Baru Sepak Bola Nasional
Pernyataan Frenkie de Jong
Frenkie de Jong menyatakan bahwa setiap pemain yang dibandingkan dengan Messi akan selalu terlihat lebih rendah. Ia juga menambahkan bahwa sulit untuk melihat pemain lain seperti Messi dalam waktu dekat. De Jong mengakui bakat alami Yamal, pemahaman tentang permainan, dan pengambilan keputusan yang mengesankan di usia muda. Meskipun demikian, ia percaya bahwa perbandingan dengan Messi tidak tepat.
Dukungan dari Rekan Setim
Pernyataan Frenkie de Jong menunjukkan dukungan dan kepercayaan rekan setim terhadap Lamine Yamal. Sebagai pemain yang lebih berpengalaman, De Jong memahami tekanan yang dapat timbul dari perbandingan yang tidak perlu. Dukungan De Jong dapat membantu Yamal untuk tetap fokus dan termotivasi saat ia terus berkembang dalam karirnya. Dengan menghindari perbandingan dengan Messi, Lamine Yamal dapat membangun identitasnya sendiri dan mencapai potensi penuhnya tanpa dibebani oleh harapan yang tidak realistis.